Hari ini Inter Milan berulang tahun ke 103. Klub bernama lengkap Football Club Internazionale Milano S.p.A. dibentuk pada 9 Maret 1908. Ia dijuluki il Nerazurri (si biru hitam), sementara pendukungnya dinamai INTERISTI .
Klub ini didirikan oleh gabungan orang Italia dan Swiss, mereka adalah Giorgio Muggiani, seorang pelukis yang juga merancang logo klub, Bossard, Lana, Bertoloni, De Olma, Enrico Hintermann, Arturo Hintermann, Carlo Hintermann, Pietro Dell’Oro, Hugo dan Hans Rietmann, Voelkel, Maner, Wipf, dan Carlo Arduss.
Hingga usia seabad lebih, Inter Milan telah meraih Scudetto sebanyak 18 kali (1909/10 1919/20 1929/30 1937/38 1939/40 1952/53 1953/54 1962/63 1964/65 1965/66 1970/71 1979/80 1988/89 2005/06 2006/07 2007/08 2008/09 2009/10).
Inter juga meraih 6 Coppa Italia (1938/39 1977/78 1981/82 2004/05 2005/06 2009/10), 5 Italian Super Cup (1989 2005 2006 2008 2010), 3 UEFA Cup (1990/91 1993/94 1997/98), 3 Champions League (1963/64 1964/65 2009/10), 2 Intercontinental Cup (1964 1965), dan 1 Club World Cup pada tahun 2010.
SEPENGGAL KISAHKU BERSAMA INTER
Saya tidak tahu, sejak kapan saya jagokan inter milan dipentas sepakbola Italy dan Eropa. Yang saya ingat, saya dibelikan oleh ibu saya kostum Inter yang berwarna Biru Hitam yang dibagian punggungnya gak ada tulisan nama pemain. Awalnya saya tidak tahu, ini klub apaan, hanya saja saya langsung jatuh hati karena warnanya begitu menawan.
Namun, semenjak duduk dibangku kelas I SMA, sekitar tahun 2000, saya baru bisa mengenal apa itu Inter Milan, semenjak itu saya aktif mengikuti perkembangannya baik dalam pentas Lega Calcio hingga ke turnamen bergengsi yakni Champions League.
Bahkan, semakin hari semakin bertambah cinta saya kepada tim yang dijuluki I Nerrazurri tersebut. Mulailah saya berburu koleksi semua tentang Inter Milan, kamar dipenuhi dengan poster-poster pemain Inter, karena saking cintanya saya terhadap Inter Milan, menjelang pengumuman kelulusan SMA, saya mengecat dinding kamar dengan warna blasteran Biru Hitam. Ahhh,, enak juga liatnya. Heheheeee,,,
Ada dua moment terpenting yang tidak bisa saya lupakan saat melihat Inter Milan bermain. Yakni saat perebutan scudetto pada musim 2001/2002 dimana saat itu Inter Milan yang menjadi capolista pada pekan ke 36 harus berjuang mati-matian melawan Lazio. Sementara AS Roma yang berada pada posisi kedua yang juga berpeluang meraih scudetto berhadapan dengan Parma. Tapi sayang, Inter Milan dikalahkan oleh Lazio dengan skor 2-4 melalui golnya Karel Poborsky hingga akhirnya juara berhasil diraih AS Roma, jujur saja, saya menangis... menangis sedih karena melihat tim kebanggan kalah pada pekan terakhirnya. Kalah yang mengakibatkan Inter harus kehilangan gelar scudetto yang sudah 14 tahun tidak pernah dirasakannya lagi.
Kemudian moment kedua yang takkan terlupakan adalah disaat Inter Milan mengakhiri puasa gelarnya pada pentas Eropa yang ditunjukkan dengan kharismatiknya Javier Zanetti dalam mengangkat Trophy Champions League. Sumpah,,,, saya benar-benar menangis terharu, menangis bahagia. Dan saya yakin, ini yang baru namanya “Indah Pada Waktunya”.
Saya tidak peduli, apa kata orang tentang sikap saya yang begitu mencintai Inter Milan, tapi satu hal yang pasti, ini satu-satunya alasan saya hingga saya bisa bertahan hidup hingga saat ini. Dan hal ini juga yang selalu tertanam pada seluruh Interisti diseluruh dunia yang telah setia mendukung Inter saat dihujat, diremehkan banyak tim, dicurangi disaat kalah ataupun menang. Kini, semua penantian, loyalitas dan kesetiaan telah berbuah hasil yang manis. Inter Per Sempre.
Sekarang kepala kita telah terangkat tegak, tidak ada lagi omongan sampah juara karena pemberian, tidak ada lagi ucapan omong kosong tentang skandal untuk menjadi juara, kita telah membuktikan kepada bahwa kita adalah juara sejati, kita telah mengalahkan Juara Liga Inggris, Juara Liga Spanyol dan Juara Liga Jerman.... Kita adalah JUARA EROPA !! FORZA INTER ... King of EUROPE !!
Namun, semenjak duduk dibangku kelas I SMA, sekitar tahun 2000, saya baru bisa mengenal apa itu Inter Milan, semenjak itu saya aktif mengikuti perkembangannya baik dalam pentas Lega Calcio hingga ke turnamen bergengsi yakni Champions League.
Bahkan, semakin hari semakin bertambah cinta saya kepada tim yang dijuluki I Nerrazurri tersebut. Mulailah saya berburu koleksi semua tentang Inter Milan, kamar dipenuhi dengan poster-poster pemain Inter, karena saking cintanya saya terhadap Inter Milan, menjelang pengumuman kelulusan SMA, saya mengecat dinding kamar dengan warna blasteran Biru Hitam. Ahhh,, enak juga liatnya. Heheheeee,,,
Ada dua moment terpenting yang tidak bisa saya lupakan saat melihat Inter Milan bermain. Yakni saat perebutan scudetto pada musim 2001/2002 dimana saat itu Inter Milan yang menjadi capolista pada pekan ke 36 harus berjuang mati-matian melawan Lazio. Sementara AS Roma yang berada pada posisi kedua yang juga berpeluang meraih scudetto berhadapan dengan Parma. Tapi sayang, Inter Milan dikalahkan oleh Lazio dengan skor 2-4 melalui golnya Karel Poborsky hingga akhirnya juara berhasil diraih AS Roma, jujur saja, saya menangis... menangis sedih karena melihat tim kebanggan kalah pada pekan terakhirnya. Kalah yang mengakibatkan Inter harus kehilangan gelar scudetto yang sudah 14 tahun tidak pernah dirasakannya lagi.
Kemudian moment kedua yang takkan terlupakan adalah disaat Inter Milan mengakhiri puasa gelarnya pada pentas Eropa yang ditunjukkan dengan kharismatiknya Javier Zanetti dalam mengangkat Trophy Champions League. Sumpah,,,, saya benar-benar menangis terharu, menangis bahagia. Dan saya yakin, ini yang baru namanya “Indah Pada Waktunya”.
Saya tidak peduli, apa kata orang tentang sikap saya yang begitu mencintai Inter Milan, tapi satu hal yang pasti, ini satu-satunya alasan saya hingga saya bisa bertahan hidup hingga saat ini. Dan hal ini juga yang selalu tertanam pada seluruh Interisti diseluruh dunia yang telah setia mendukung Inter saat dihujat, diremehkan banyak tim, dicurangi disaat kalah ataupun menang. Kini, semua penantian, loyalitas dan kesetiaan telah berbuah hasil yang manis. Inter Per Sempre.
Sekarang kepala kita telah terangkat tegak, tidak ada lagi omongan sampah juara karena pemberian, tidak ada lagi ucapan omong kosong tentang skandal untuk menjadi juara, kita telah membuktikan kepada bahwa kita adalah juara sejati, kita telah mengalahkan Juara Liga Inggris, Juara Liga Spanyol dan Juara Liga Jerman.... Kita adalah JUARA EROPA !! FORZA INTER ... King of EUROPE !!
 |
| 9 Maret 2011 - 103 Anni INTER |
 |
| Testimoni INTERISTI Sejati |
 |
| Fans Setia IL NERRAZURI |
FORZA INTER PER SEMPRE !!!!
0 komentar:
Posting Komentar